Yang Minim pun Bisa Maksimal

Pernahkah anda mendengar keluhan teman, saudara, atau tetangga soal betapa sulitnya mengatur tata ruang dalam rumahnya? Yang satu mengeluh, ruang makannya sempit dan letaknya terpuruk di pojok ruangan. Yang lain bingung menempatkan ruang makan, karena ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dari “sononya” (baca: developer alias pengembang) menjadi satu.

Sementara teman yang baru pindah rumah heran mengapa pengembang membuat jendela ruang tamu bergaya melengkung, sampai ia pun berujar, “Lantas gue mau bikin gimana?”

Pendeknya, rumah yang sudah jadi – yang dibuat bukan atas rancangan kebutuhan pasti pemilik rumah – umumnya mendatangkan sejumlah keluhan. Apa yang ada di benak perancang dengan apa yang ada di benak konsumen bisa jadi berbeda…(Baca selanjutnya dengan mengklik thumbnail di bawah)…

atau download kliping ini (PDF)